Hari ini aku kehilangan. Sekitar pukul 9 malam, hari Senin tanggal 16 Agustus 2021, kucingku yang bernama Bole, menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelumnya aku sudah berkata pada diriku sendiri, jika memang sudah ajalnya, mau bagaimana. Tetapi ketika waktunya telah tiba, aku masih tetap mengucurkan air mata yang deras. Ternyata, antisipasi saja tidak cukup. Di rumah, aku kesepian, maka penghiburku adalah kucing-kucingku. Mungkin ada orang yang tertawa, yang mati kan hanya kucing, kenapa harus ditangisi? Aku juga gatau, aku ga ingin menangis dan sedih, tapi aku gabisa menahan air mata untuk tidak menetes. Aku kasihan melihat Bole kesakitan, menahan rasa sakit. Berawal dari pilek yang semakin parah, obat-obatan ga cukup menghalau itu semua. Nafas yang jadi lebih cepat dari biasanya, sangat-sangat cepat. Dia memang telah menunjukan tanda ingin pergi dari tadi malam. Aku tidak tega melihatnya seperti itu. Maka aku membisikkan doa, tolong jangan biarkan dia merasakan sakit, angka...