Skip to main content

Posts

Showing posts with the label My thoughts

Don't Stop, Believin

" don't stop, believin. hold on to that feeling." - a song from Journey "Kamu selalu bisa dapatkan apa yang kamu mau!", kataku pada diriku sendiri.  Aku selalu mengucapkan hal itu ketika aku menginginkan sesuatu yang aku mau. Hanya untuk meyakini diriku sendiri. Yakin bahwa semua akan baik-baik saja. Aku takut dan khawatir jika semua tidak berjalan sesuai dengan yang aku harapkan. Tapi di sisi lain, aku juga percaya bahwa semua akan baik-baik saja. Mungkin pengaruh dari kalimat-kalimat motivasi yang selalu aku ucapkan kepada diriku sendiri demi menjagaku untuk tetap kuat. Aku hanya bisa mengusahakan diriku sebaik mungkin, meski kadang usaha yang aku lakukan masih jauh dari kata maksimal. Lalu berharap, meminta, dan bergantung apapun hasilnya kepada Tuhan. Aku adalah orang yang sangat sulit percaya terhadap orang lain, tetapi untungnya, aku sangat percaya bahwa segala doa-doaku akan selalu dikabulkan.    "when you want something, all the universe conspire

|||••••|||

Dibalik mulut bisu itu, adakah hal yang ingin diucapkan? Apa memang tidak ada yang perlu dibicarakan? Apakah ia senang? Apakah ia tidak mempermasalahkan apapun? Apakah mungkin, justru ia gerah dengan segala omong kosong dan hal yang tiada guna baginya?  Mengapa ia tidak berkata apapun?

Memberi dan Menerima

Memberi dan Menerima Mana dari dua hal itu yang lebih kamu suka? Aku, sejatinya suka menerima, tetapi untuk masalah prinsip dan menjadi seorang yang idealis, jelas aku lebih memilih untuk memberi. Saat menerima dari orang lain, aku merasa senang sekaligus merasa tidak nyaman karena telah merepotkan. Ketika memberi, hatiku jauh lebih nyaman dan tenang tanpa dihantui perasaan aneh. Maka dari itu, aku lebih menyukai memberi. Seperti halnya mencintai dan dicintai, jelas aku akan lebih memilih untuk mencintai. Meski saat ini tidak ada orang spesial yang aku cintai. Kali ini, pemberian yang aku terima tidak hanya menimbulkan rasa tidak enak atau tidak nyaman, tetapi juga rasa bersalah. Lucu ya, sekarang ini aku selalu dihantui perasaan bersalah.  Hidupku sedang tidak sulit kok. Jika dengan membaca ini membuat kamu berasumsi bahwa hidupku sedang payah, tidak. Segala kepayahan dalam hidupku hanya untuk diriku sendiri, karena aku tau, di luar sana setiap orang juga memiliki lika-likunya sendiri

Maaf

Maaf, tolong, terima kasih, sudah menjadi kata wajib sehari-hari. Tiga kata itu tidak boleh dilewatkan dalam hidup bersosial. Namun, bagiku satu kata "Maaf" sangat sulit untuk aku ucapkan kepada seseorang. Sangat sulit. Aku bahkan tidak tahu harus memulai dari mana. Sampai saat ini, aku masih belum bisa. Aku seorang yang pengecut, berlindung di balik tawa dan topik remeh-temeh. Seakan-akan aku menghindar, ya padahal memang betul. Aku berjalan tanpa peduli bahwa jalan yang aku pijak sebelumnya masih basah dan menyisakan bekas di kakiku yang masih aku bawa untuk berjalan sampai sekarang. 

Ramai

Terkadang malu jika membaca lagi tulisan-tulisan yang pernah aku buat. Tidak tahu, aku berbicara pada diriku sendiri, kenapa bisa aku menulis seperti itu. Saat ini pun aku merasa heran, mengapa aku yang sedang sibuk berjalan sempat-sempatnya mengetik di layar ponsel, apa aku tidak takut tersandung? Mungkin tidak akan tersandung karna jalan yang aku pijak ini cukup rata. Bosan jika hanya fokus berjalan di halte terpanjang ini.  Bagaimana perasaanmu saat di keramaian? Perasaanku, tidak tahu. Saat di keramaian, yang penuh dengan orang asing, aku hanya bertanya pada diriku sendiri. Bagaimana caraku untuk mengungguli orang-orang itu, bagaimana caraku untuk menjadi bintang yang paling bersinar di dunia yang penuh sesak ini. Berbeda lagi jika aku melihat keramaian yang pilu, rasanya aku sangat bersyukur karena jauh lebih beruntung dibanding mereka.

Student of Life

Dari kesalahan-kesalahan yang pernah aku buat, tetap ada orang-orang yang berdiri tegap di sampingku. Mereka tidak berbuat apa-apa, hanya berdiri, menatapku, dan sesekali membantuku jika aku ingin terjatuh. Mereka yang kembali membuat badanku tegap menghadapi terjangan badai.  Kalau aku akan terjatuh, pasti akan ada yang menolong. Tidak pernah ada yang membiarkan aku benar-benar jatuh. Mereka selalu mengulurkan tangan mereka ketika diriku sudah lemah menopang badanku sendiri.  Sekarang aku berpikir, bahwa pergi, bersembunyi, itu bukanlah penyelesaian. Dengan sendiri, aku memang menenangkan diriku, tapi dalam ketenangan, belum tentu masalahku akan mengurai begitu saja. Masalah-masalah itu justru semakin membeku sehingga membuatnya semakin sulit untuk dipecahkan. Berlari, juga apa yang aku kejar saat berlari dari masalahku sendiri? Bukankah justru aku membuang waktuku yang mahal hanya untuk menghindar dengan berlari. Ditambah aku akan kelelahan. Memang kemana aku berlari? Dimana tempat a

Tujuan

https://unsplash.com/photos/LrD6T6kI5Pc Bagaimana hidup tanpa tujuan? Apakah hidup akan berjalan lancar karena mengalir saja seperti air, atau tak beranjak karena tidak tahu apa yang dituju. Bahkan, masih lebih baik air, mereka mengalir mengikuti tempat terendah.  Bagaimana jika memiliki tujuan, tetapi begitu bingung jalan mana yang harus ditempuh sehingga waktu hanya habis digunakan untuk sibuk berpikir mana jalan yang lebih baik.  Bagaimana dengan yang satu ini, memiliki banyak tujuan, sampai tidak tahu mana yang harus diraih lebih dulu?  Ahh, menulis ini saja, kepalaku sedikit pusing karena aku juga tidak tahu apa tujuanku menulis ini. Aku hanya membiarkan jari-jariku menari diatas benda canggih ini.  Sebelum kita sibuk memikirkan tujuan-tujuan dalam hidup kita yang harus dicapai, Tuhan lebih dulu menciptakan kita untuk sebuah tujuan atau banyak tujuan. Jadi, seharusnya tidak ada manusia yang tidak memiliki tujuan untuk hidup di dunia ini. Karena tugas manusia adalah men

Sulitkah?

Lebih banyak hal menyedihkan, atau hal menyenangkan yang terjadi dalam hidupmu? Apa saat ini, kamu sedang merasa kesulitan dalam menjalani hidup? Satu hal yang harus kamu sadari, kamu bukan satu-satunya orang yang merasakan itu.  Hidup yang sulit, wajar. Yang namanya perjuangan memang tidak ada yang mudah. Semua orang melakukan hal yang sama, berjuang dan setidaknya bertahan. Aku yakin, seorang sultan pun juga pernah merasakan sulitnya berjuang. Tidak ada yang instan di dunia ini. Jadi, tidak apa-apa untuk merasa kesulitan, toh juga pada proses perjuangan itu, pasti selalu ada hal baik dan menyenangkan yang juga terjadi. Mungkin kamu tidak menyadarinya, karena kamu sibuk mengeluh akan sulitnya proses yang kamu alami.  Tidak selalu buruk jika kamu mau melihat lebih.

Selalu

Maaf, bila aku tidak berkata apapun. Aku tidak tahu mengapa aku pergi dari kalian.  Oh, tidak. Sebenarnya aku tahu. Aku takut kecewa dan menyalahkan diriku sendiri. Maka dari itu aku pergi sementara. Aku tidak tahu mengapa aku melakukan itu. Aku kesepian, dan di saat-saat itu, kalian ada menemani. Aku bersyukur dan beruntung bertemu kalian.  Meskipun sekarang ini kita tidak saling bertukar kabar, tetapi kalian adalah salah satu motivasi yang sudah tertanam kuat dalam diriku.  Aku selalu mengingat kalian, selalu. Aku menyayangi kalian, sampai kapanpun. Suatu hari jika kalian membaca tulisan ini, ini adalah kejujuran hatiku.  Selalu dalam keadaan baik-baik saja yaa, aku rajin menyebut kalian dalam doaku.  Suatu hari nanti ketika kita berkumpul lagi, tolong jangan benci dan marah padaku, karena aku selalu menyayangi kalian. Untuk empat orang kawanku yang tersayang. Tertanda, Starlydust

Pertama

Hari ini, bukanlah tahun 2020 lagi. Hari ini adalah hari pertama di tahun 2021. Dengan bergantinya tahun ini, tentunya orang beramai-ramai berharap agar tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Apakah harapan itu bisa terwujud? Terwujud atau tidaknya, itu masalah belakangan. Setidaknya harapan itu sendiri sudah memberi nyawa bagi orang-orang yang memiliki harapan. 1 Januari 2021 ini, sepertinya belum berbeda dari kemarin. Peristiwa wabah yang sudah membuat banyak orang menderita masih terjadi dan bahkan semakin bertambah banyak. Memang, ini baru hari pertama. Semoga kedepannya akan lebih baik karna semua orang telah berjuang. Ralat, mungkin tidak semua, karena masih banyak juga orang yang enggan mengenakan masker, atau mereka mengenakan masker tetapi untuk leher dan dagunya. Buat apa memakai masker seperti itu? Kalau kata salah satu influencer yang paling aku idolakan, Koh Lexy alias Amrazing alias Alexander Thian, itu sama saja halnya dengan memakai celana tetapi alat vitalnya keli