Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2021

Memberi dan Menerima

Memberi dan Menerima Mana dari dua hal itu yang lebih kamu suka? Aku, sejatinya suka menerima, tetapi untuk masalah prinsip dan menjadi seorang yang idealis, jelas aku lebih memilih untuk memberi. Saat menerima dari orang lain, aku merasa senang sekaligus merasa tidak nyaman karena telah merepotkan. Ketika memberi, hatiku jauh lebih nyaman dan tenang tanpa dihantui perasaan aneh. Maka dari itu, aku lebih menyukai memberi. Seperti halnya mencintai dan dicintai, jelas aku akan lebih memilih untuk mencintai. Meski saat ini tidak ada orang spesial yang aku cintai. Kali ini, pemberian yang aku terima tidak hanya menimbulkan rasa tidak enak atau tidak nyaman, tetapi juga rasa bersalah. Lucu ya, sekarang ini aku selalu dihantui perasaan bersalah.  Hidupku sedang tidak sulit kok. Jika dengan membaca ini membuat kamu berasumsi bahwa hidupku sedang payah, tidak. Segala kepayahan dalam hidupku hanya untuk diriku sendiri, karena aku tau, di luar sana setiap orang juga memiliki lika-likunya sendiri

Maaf

Maaf, tolong, terima kasih, sudah menjadi kata wajib sehari-hari. Tiga kata itu tidak boleh dilewatkan dalam hidup bersosial. Namun, bagiku satu kata "Maaf" sangat sulit untuk aku ucapkan kepada seseorang. Sangat sulit. Aku bahkan tidak tahu harus memulai dari mana. Sampai saat ini, aku masih belum bisa. Aku seorang yang pengecut, berlindung di balik tawa dan topik remeh-temeh. Seakan-akan aku menghindar, ya padahal memang betul. Aku berjalan tanpa peduli bahwa jalan yang aku pijak sebelumnya masih basah dan menyisakan bekas di kakiku yang masih aku bawa untuk berjalan sampai sekarang. 

Ramai

Terkadang malu jika membaca lagi tulisan-tulisan yang pernah aku buat. Tidak tahu, aku berbicara pada diriku sendiri, kenapa bisa aku menulis seperti itu. Saat ini pun aku merasa heran, mengapa aku yang sedang sibuk berjalan sempat-sempatnya mengetik di layar ponsel, apa aku tidak takut tersandung? Mungkin tidak akan tersandung karna jalan yang aku pijak ini cukup rata. Bosan jika hanya fokus berjalan di halte terpanjang ini.  Bagaimana perasaanmu saat di keramaian? Perasaanku, tidak tahu. Saat di keramaian, yang penuh dengan orang asing, aku hanya bertanya pada diriku sendiri. Bagaimana caraku untuk mengungguli orang-orang itu, bagaimana caraku untuk menjadi bintang yang paling bersinar di dunia yang penuh sesak ini. Berbeda lagi jika aku melihat keramaian yang pilu, rasanya aku sangat bersyukur karena jauh lebih beruntung dibanding mereka.

Student of Life

Dari kesalahan-kesalahan yang pernah aku buat, tetap ada orang-orang yang berdiri tegap di sampingku. Mereka tidak berbuat apa-apa, hanya berdiri, menatapku, dan sesekali membantuku jika aku ingin terjatuh. Mereka yang kembali membuat badanku tegap menghadapi terjangan badai.  Kalau aku akan terjatuh, pasti akan ada yang menolong. Tidak pernah ada yang membiarkan aku benar-benar jatuh. Mereka selalu mengulurkan tangan mereka ketika diriku sudah lemah menopang badanku sendiri.  Sekarang aku berpikir, bahwa pergi, bersembunyi, itu bukanlah penyelesaian. Dengan sendiri, aku memang menenangkan diriku, tapi dalam ketenangan, belum tentu masalahku akan mengurai begitu saja. Masalah-masalah itu justru semakin membeku sehingga membuatnya semakin sulit untuk dipecahkan. Berlari, juga apa yang aku kejar saat berlari dari masalahku sendiri? Bukankah justru aku membuang waktuku yang mahal hanya untuk menghindar dengan berlari. Ditambah aku akan kelelahan. Memang kemana aku berlari? Dimana tempat a

Tujuan

https://unsplash.com/photos/LrD6T6kI5Pc Bagaimana hidup tanpa tujuan? Apakah hidup akan berjalan lancar karena mengalir saja seperti air, atau tak beranjak karena tidak tahu apa yang dituju. Bahkan, masih lebih baik air, mereka mengalir mengikuti tempat terendah.  Bagaimana jika memiliki tujuan, tetapi begitu bingung jalan mana yang harus ditempuh sehingga waktu hanya habis digunakan untuk sibuk berpikir mana jalan yang lebih baik.  Bagaimana dengan yang satu ini, memiliki banyak tujuan, sampai tidak tahu mana yang harus diraih lebih dulu?  Ahh, menulis ini saja, kepalaku sedikit pusing karena aku juga tidak tahu apa tujuanku menulis ini. Aku hanya membiarkan jari-jariku menari diatas benda canggih ini.  Sebelum kita sibuk memikirkan tujuan-tujuan dalam hidup kita yang harus dicapai, Tuhan lebih dulu menciptakan kita untuk sebuah tujuan atau banyak tujuan. Jadi, seharusnya tidak ada manusia yang tidak memiliki tujuan untuk hidup di dunia ini. Karena tugas manusia adalah men