pic source from IMDB
Sex Education
Season 1 - 2019
Season 2 - 2020
Season 3 - 2021
Hari ini aku baru aja namatin salah satu series yang udah aku ikutin beberapa bulan ini, yaitu Sex Education season satu sampai tiga. Nontonnya tentu dibarengi sama series dan film-film lain, makanya selesainya lama. Sex Education ini bukan tipe series yang fast-paced kaya La Casa De Papel, jadi aku nontonnya pas bener-bener santai aja. Series ini gamblang, termasuk vulgar juga di beberapa episode, ringan, dan kehidupan para karakternya relate sama kehidupan nyata. Apalagi sountrack-nya enak-enak dan outfit yang dipakai para tokohnya tuh gemes-gemes. Aku paling suka sama jaket tiga warnanya Otis, yang diperanin sama Asa Butterfield. Sempat kepikiran mau beli, tapi gatau di mana.
Series ini kan udah muncul dari 2019 yaah, tapi dulu-dulu tuh, aku gaada tertarik. Karena dari judulnya aja nih, wah pasti ya bakal banyak scene "yang gitu". Cuma waktu itu lagi explore Netflix dan liat posternya, yaudah coba deh episode satu dulu. Akhirnya beneran tertarik karena ceritanya bener-bener ringan dan bikin ketawa. Emang sih topiknya mengenai seks, cuma dibawain secara komedi ya jadi lucu.
Bagi aku, season yang paling seru itu yang pertama. Saat Otis sama Maeve (Emma Mackey) buka klinik konsultasi. Ada insight baru yang ikut aku terima dari Otis sang terapis juga keluhan-keluhan lain dari para karakter yang minta saran sama Otis.
Sex Education ga melulu tentang seks. Series ini dipenuhi sama karakter remaja yang masih dalam tahap pencarian jati diri. Ada hubungan friendship yang kuat dari Otis dan Eric (Ncuti Gatwa), juga Maeve dan Aimee (Aimee Lou-Wood). Maeve yang badass woman dan seorang feminis. Otis yang kesannya kaya nerd tapi ternyata dia adalah old soul yang hidup dalam tubuh anak muda. Series ini ringan tapi kaya akan cerita dan didukung sama karakter-karakternya yang kuat.
Favoritku, adalah Aimee ketika dia mendapat perlakuan yang bisa disebut sebagai pelecehan. Orang-orang biasa mungkin melihat dan menganggap, bahwa apa yang dialami Aimee cuma kaya gitu. Tapi sebenarnya, dampak psikologis yang dialami oleh korban lebih dari itu. And it's just a stupid bus, Aimee. Aimee ini mewakili para korban pelecehan seksual, seremeh apapun itu, kita boleh dan wajar untuk merasa ga baik-baik aja. We must to speak up or at least tell to the closest one untuk bantu diri kita lebih kuat dalam menghadapinya. Dannn, itu bukan salah korban. Jadi, please stop untuk salahin korbannya karna bajunya lah atau apapun itu. Aimee aja bajunya sopan banget lho pas kejadian, tapi tetap aja jadi sasaran.
Banyak storyline yang menarik dalam Sex Education, jadi coba masukin series ini ke watchlist yaa! Who knows you'll get hooked with the stories and lovable characters.
Comments