Kalau dengar kata perpustakaan, apa sih yang langsung terlintas di benak kita?
Kutu buku? Tempat membosankan? Serta macam-macam stigma lainnya yang telah mengakar di masyarakat sejak lama.
Tapi, hal itu udah ga berlaku lagi kalau di zaman sekarang ini. Perpustakaan yang orang-orang anggap sebagai tempat membosankan sudah disulap menjadi tempat yang estetik, multifungsi, serta di beberapa waktu tertentu ada event yang diselenggarakan oleh pihak perpustakaan sehingga para pengunjung tidak pernah bosan untuk berkunjung. Aktivitas yang bisa kita lakukan di perpustakaan sudah sangat beragam dengan fasilitas-fasilitasnya yang mendukung.
Nah, untuk kamu yang tinggal di Jakarta. Ada rekomendasi perpustakaan-perpustakaan keren yang layak banget untuk dikunjungi nih!
1. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia atau yang biasa kita kenal sebagai Perpusnas adalah salah satu perpustakaan yang dinobatkan sebagai salah satu perpustakaan tertinggi di dunia.
Perpustakaan yang terdiri dari 24 lantai ini memiliki beragam fasilitas dan fungsi di setiap lantainya. Koleksi buku perpustakaan di Perpusnas ini tentunya ada banyak sekali. Mencari referensi, literatur klasik, koleksi buku langka, semua bisa ditemukan jika kita menjelajahi Perpusnas.
Selain buku, Perpusnas juga memiliki fasilitas yang keren-keren. Contohnya, ada layanan khusus untuk anak-anak, lansia, serta disabilitas yang tersedia di lantai 7. Di lantai tertinggi gedung Perpusnas ini yaitu lantai 24, ada spot yang instagramable banget untuk foto-foto lho, sekaligus kita bisa melihat kota Jakarta dari ketinggian lantai ini.
Selain itu, perpusnas juga memberikan fasilitas untuk mengakses koleksinya secara digital di aplikasi iPusnas. Perpusnas juga membolehkan pengunjung untuk meminjam koleksi yang ada untuk dibawa pulang, asalkan sudah membuat kartu anggota dan diverifikasi terlebih dahulu ya.
Akses ke Perpusnas sendiri sangat mudah meski bepergian dengan transportasi umum. Untuk kamu yang biasa naik Transjakarta, cukup turun di halte Balai Kota dan lanjut berjalan sekitar 200 meter. Lalu, jika menggunakan commuter line, kamu bisa turun di stasiun terdekat yaitu Stasiun Gondangdia dan bisa dilanjutkan naik Transjakarta koridor 2Q atau naik ojek sejauh kurang lebih 2 km.
2. Perpustakaan Jakarta Cikini
Perpustakaan Jakarta yang terletak di Taman Ismail Marzuki, Cikini. Biasa kita kenal juga sebagai Perpustakaan Jakarta atau Perpustakaan Cikini. Setelah mengalami revitalisasi dan dibuka pada 8 Juli 2022, perpustakaan ini selalu ramai pengunjung dikarenakan suasana perpustakaan ini yang hangat, nyaman, estetik di mata, dan banyak koleksi buku yang tersedia di perpustakaan ini.
Berbeda dengan Perpusnas yang tidak memerlukan reservasi kunjungan, Perpustakaan Jakarta ini mengharuskan pengunjungnya untuk melakukan reservasi terlebih dahulu melalui websitenya. Sebelumnya, mendaftar terlebih dahulu di website dan data kita akan diverifikasi. Tetapi, yang boleh melakukan peminjaman hanya untuk orang yang memiliki KTP DKI Jakarta atau berkegiatan di Jakarta saja ya.
Ada banyak koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan Jakarta. Sehari aja kayanya ga cukup deh untuk eksplorasi perpustakaan ini. Di perpustakaan ini juga tersedia koleksi khusus Kejakartaan, cocok banget untuk kamu yang mau belajar atau menambah pengetahuan seputar sejarah di Jakarta.
Perpustakaan Jakarta juga membolehkan pengunjung untuk meminjam koleksi untuk dibawa pulang. Memang tidak semua buku yang bisa dipinjam, tetapi jika kamu membutuhkan buku untuk referensi tugas atau hanya sekadar membaca untuk hobi, maka banyak juga pilihan buku di Perpustakaan Jakarta ini yang bisa jadi pertimbangan kamu.
Kalau kamu berniat mengunjungi perpustakaan ini yang terletak di lantai 3, kamu bisa menggunakan transportasi umum yaitu Transjakarta koridor 6H serta bisa juga melalui commuter line dengan stasiun terdekat di Stasiun Gondangdia yang dilanjutkan berjalan kaki sekitar 600 m atau naik ojek.
Di awal-awal pembukaan Perpustakaan Jakarta, saya sempat tidak mendapat kesempatan untuk menjelajahi perpustakaanya dikarenakan penuhnya kuota kunjungan dan ketidaktahuan saya untuk melakukan reservasi online.
Namun, ternyata di Taman Ismail Marzuki terdapat dua perpustakaan sekaligus di gedung yang sama. Perpustakaan H.B. Jassin ini terletak satu lantai di atas Perpustakaan Jakarta dan masih termasuk sebagai hidden gem dikarenakan pengunjungnya terbilang jauh lebih sepi dibandingkan Perpustakaan Jakarta.
Suasana dan ambience yang ditawarkan oleh perpustakaan ini sangat membuat nyaman dan betah untuk berlama-lama di sana. Membaca, belajar, mengerjakan tugas, atau sekadar mencari tempat yang tenang di tengah hingar-bingarnya kota dan seisinya sangat cocok dengan memilih tempat ini.
Sayangnya, semua koleksi yang ada belum bisa dipinjam untuk bawa pulang. Bisa dibilang, vibesnya sama dengan Perpustakaan Jakarta karena hanya beda lantai. Tetapi, perpustakaan ini jauh lebih tenang. Perpustakaan ini juga menyediakan loker untuk menyimpan barang-barang. Jadi, sempatkan untuk mengunjungi perpustakaan PDS HB. Jassin ini yah!
4. Erasmus Huis Library
Perpustakaan yang satu ini terletak di daerah Kuningan, Setiabudi dan menyatu dengan Kedutaan Belanda, karena memang perpustakaan ini milik Kedutaan Belanda.
Selain perpustakaannya yang bisa dikunjungi, Erasmus Huis ini sering mengadakan galeri seni atau pameran yang bisa dinikmati para pengunjungnya.
Perpustakaannya sendiri tempatnya tidak terlalu luas, hanya terdiri dari koleksi-koleksi yang ada sebanyak dua lantai. Namun, koleksi buku yang ada tentunya sangat menarik. Kebanyakan koleksi memang berbahasa Belanda, tetapi disediakan juga koleksi buku-buku berbahasa Inggris serta bahasa Indonesia.
Pertama kali saya pergi ke perpustakaan ini, saya cukup kaget karena suasana di perpustakaan ini sangatlah sunyi. Bahkan saat melangkahkan kaki harus sepelan mungkin karena lantainya terbuat dari kayu sehingga akan berdenyit jika diinjak tidak dengan hati-hati. Bagi saya, itulah keunikan yang membuat perpustakaan ini berbeda dengan perpustakaan lainnya karena seakan kita berada di rumah tua yang penuh akan pengetahuan dengan koleksi buku-bukunya.
Berbeda dengan perpustakaan yang sebelumnya, jika Perpusnas, Perpustakaan Cikini, dan PDS. H.B Jassin tidak dikenakan biaya. Perpustakaan Erasmus Huis ini mengenakan biaya anggota tahunan kepada pengunjungnya yang akan membuat kartu anggota. Tetapi, jika kamu hanya ingin berkunjung tanpa membuat kartu anggota juga bisa banget, kok. Kartu anggota diwajibkan untuk kamu yang nantinya mau meminjam koleksi dan dibawa pulang.
Jika kamu menggunakan transportasi umum untuk berkunjung ke Erasmus Huis Library ini, kamu bisa naik Transjakarta dan turun di halte Patra Kuningan dan dilanjutkan berjalan kaki sekitar 500 m.
5. Perpustakaan Baca Di Tebet (BDT)
Perpustakaan yang satu ini terletak di lokasi yang sesuai namanya, yaitu Tebet. Perpustakaan ini menyediakan koleksi buku yang cukup banyak serta menawarkan suasana yang nyaman dan tenang untuk bekerja, mengerjakan tugas, atau hanya sekadar membaca.
Baca Di Tebet memiliki beragam fasilitas dan layanan. Ada kafe yang bisa digunakan untuk singgah makan, Ruang Pikir dan Ruang Baca untuk membaca buku, Ruang Diskusi yang digunakan untuk berdiskusi, serta Ruang Temu yang bisa digunakan pengunjung untuk bincang-bincang santai atau mengadakan acara.
Sebelum berkunjung di perpustakaan Baca Di Tebet ini, kamu diwajibkan untuk melakukan reservasi dan membayar biaya kunjungan yang telah ditentukan sebesar 35 ribu per sekali kunjungan. Atau jika kamu berencana melakukan kunjungan rutin, maka bisa menjadi anggota yang membayar iuran per bulan sebesar 100 ribu dan 600-800 ribu per tahunnya.
Untuk kamu yang berminat ke perpustakaan ini menggunakan transportasi umum, kamu bisa naik commuter line dan turun di Stasiun Cawang, ya.
Dari kelima perpustakaan yang udah aku jabarkan di atas, mana aja sih yang udah pernah kamu kunjungi?
Kalau ada yang belum, tentu bisa dipertimbangkan dan dimasukkan ke list place to go ya hihi.
Koleksi buku yang ada di perpustakaan tersebut juga beragam banget, lho. Mulai dari buku fiksi, buku non-fiksi, self improvement untuk healing, referensi tugas, dan sebagainya. Serta fasilitas-fasilitas menarik yang ditawarkan selain membaca buku.
Yuk, kita ramaikan perpustakaan dan bantu tingkatkan minat literasi di Indonesia dengan mengunjungi perpustakaan-perpustakaan keren dan membantu mengenalkannya ke masyarakat lain.
Comments