Sebelumnya, aku hanya menulis tulisan ini di jurnalku. Sekarang, aku memindahkannya kesini. Jumat, 12 November, pukul 2.41 dini hari. Aku terbangun dengan dada yang sesak karena mimpi yang terlalu buruk. Aku bermimpi akan suatu hal yang tidak pernah aku inginkan untuk terjadi. Di dalam mimpiku, seseorang yang sangat aku kenal, seseorang terdekatku, meninggal dunia. Setelah itu, aku menangis dan sulit untuk berhenti meskipun aku telah berlindung kepada Allah melalui tahajud. Mimpi macam apa ini? Mengapa mimpi ini sangat menyiksa? Tetapi aku sangat lega karena itu semua hanya mimpi. Jika kenyataan, aku tidak bisa menyanggupinya, tidak sekarang. Meskipun mimpi ini buruk, mimpi ini menyadarkanku, bahwa ternyata aku sangat-sangat menyayangi seseorang itu. Aku bukanlah orang yang sempurna. Terkadang (atau mungkin sering) membuat kesalahan-kesalahan yang menyakiti orang-orang di sekitarku. Aku kadang bersikap buruk karena pengaturan emosi di otakku sepertinya sedikit tidak benar. Dan mimpi in